Praktisi
"Autism Assocation of Western Australia" Joan McKenna Kerr mengatakan
bahwa penanganan anak autisme sebaiknya melalui komunikasi visual karena anak
dengan autisme memiliki gangguan dalam berkomunikasi dan berperilaku.
"Anak
dengan autisme memerlukan pola pendidikan yang terstruktur dengan bantuan
komunikasi visual yang sesuai dengan kebiasaan anak dengan autisme itu,"
kata praktisi Autism Assocation of Western Australia, Joan McKenna Kerr ketika
memberikan pelatihan peningkatan penanganan anak dengan autisme di Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Minggu.
Ia
mengatakan, tujuan dari terapi berkomunikasi adalah untuk membangun struktur
dan memberikan pengarahan kepada anak autis dengan melibatkan pihak keluarganya
dengan bantuan komunikasi visual yang dinilai mudah dipahami oleh anak autis.
"Komunikasi
visual dinilai bisa mengembangkan kemampuan penderita autisme pada anak dengan
cara mendorong perilaku positif dan melarang perilaku negatif. Terapi
komunikasi visual ini melibatkan pemberian penghargaan untuk perilaku positif,
pelatihan kemampuan berbicara, dan peningkatan motivasi anak untuk belajar dan
memulai komunikasi dengan orang lain," ujarnya.
Di
sisi lain, praktisi Autism Assocation of Western Australia, Tasha Alach
memberikan penjelasan penanganan anak dengan autisme melalui video dan
interaksi dengan peserta pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta yang terdiri
dari guru, terapis, dan psikolog dari berbagai wilayah di Jawa Timur, dan
Kalimantan.
"Saya
menekankan bahwa pentingnya komunikasi antara pihak yang berhubungan langsung
dengan anak dengan autisme untuk memiliki jadwal kegiatan rutin. Dengan adanya
jadwal kegiatan rutin, diharapkan mereka mampu mengamati perilaku komunikasi
anak dengan autisme tersebut," paparnya.
Sementara
itu, penanggung jawab utama pelatihan peningkatan penanganan anak dengan
autisme, ujar Pramesti Pradna Paramita, M.Ed. Psych, mengatakan penanganan anak
dengan autisme di Indonesia ini bermacam-macam, untuk itu diperlukan pelatihan
dalam hal strategi penanganan anak dengan autisme secara tepat.
"Penanganan
anak dengan autisme di Indonesia ini bermacam-macam, sehingga diperlukan
pelatihan dalam hal strategi penanganan anak dengan autisme secara tepat kepada
guru, terapis, dan psikolog. Dalam setiap sesi, para peserta mendapatkan
materi, melakukan review materi, dan juga kerja kelompok yang didampingi oleh
praktisi atau pihak yang sudah ahli di bidangnya," tuturnya.
Dengan
adanya pelatihan terhadap kalangan pendidik dan tenaga medis bagi anak dengan
autisme, ia berharap ke depannya dapat mendirikan pusat kajian yang meneliti
tentang anak dengan autisme di Unair.
"Pelatihan
ini merupakan pengembangan dari pelatihan yang pernah kami dapat di Australia
melalui program Pemerintah Provinsi Jatim pada tahun 2013 ini sebagai bentuk
pengabdian masyarakat. Ke depannya, kami berharap bisa membuat pusat kajian
terkait penanganan anak dengan autisme," tandasnya.
0 Komentar untuk "Metode Komunikasi Visual Sangat Baik Untuk Belajar Anak Autis"